Wednesday 13 October 2010

DIBENTUK UNTUK KELUARGA ALLAH


Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan.
Ibrani 2:10a
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
I Yohanes 3:1

Allah menginginkan sebuah keluarga, dan Dia menciptakan kita untuk menjadi bagian di dalamnya. Ini merupakan salah satu tujuan pokok Allah bagi kehidupan kita, yang direncanakan Allah sebelum kita di lahirkan. Keseluruhan Alkitab merupakan kisah mengenai Allah membangun sebuah keluarga yang akan mengasihi-Nya, menghormati-Nya, dan memerintah bersama-Nya selama-lamanya. “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, (Efesus 1:5).”
Karena Allah itu kasih, Dia menghargai hubungan. Sifat-Nya sendiri berkaitan dengan hubungan, dan Dia memperkenalkan Diri-Nya dengan istilah-istilah keluarga; Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Trinitas adalah hubungan Allah dengan diri-Nya sendiri. Trinitas merupakan pola sempurna bagi keselarasan hubungan,, dan kita seharusnya mempelajarinya.
Allah selalu ada dalam hubungan penuh kasih dengan Diri-Nya sendiri, sehingga Dia tidak pernahh kesepian. Allah tidak menginginkan sebuah keluarga, karena itu Allah membuat rencana untuk menciptakan kita, membawa kita kepada keluarga-Nya, dan berbagi dengan kita segala yang Allah miliki. Hal ini sangat menyenangkan Allah. Alkitab mengatakan, “Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. (Yakobus 1:18).”
Bila kita beriman kepada Yesus Kristus, Allah menjadi Bapa kita, kita menjadi anak-anak-Nya, orang-orang percaya lainnya menjadi saudara-saudara kita, dan gereja menjadi keluarga rohani kita. Keluarga Allah meliputi semua orang percaya pada masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
Semua manusia diciptakan Allah, tetapi tidak semua orang merupakan anak Allah. Satu-satunya cara untuk menjadi keluarga Allah adalah dengan dilahirkan kembali kedalamnya. Kita menjadi bagian dari keluarga manusia melalui kelahiran pertama kita, tetapi untuk menjadi anggota keluarga Allah melalui kelahiran yang kedua. Allah telah memberi kita kesempatan untuk dilahirkan kembali, sehingga kita sekarang menjadi anggota keluarga Allah “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan (I Pet. 1:3)
Undangan untuk menjadi bagian dari keluarga Allah berlaku untuk semua orang, tetapi ada satu syarat; iman di dalam TUhan Yesus Kristus. ”Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. (Galatia. 3:26).”
Keluarga rohani kita sangat penting karena akan berlansung sampai selama-lamanya. Keluarg-keluarga kita di bumi merupakan pemberian Allah yang mengagumkan, tetapi bersifat sementara dan akan pecah karena jarak, perceraian, menjadi tua dan kematian. Sebaliknya, keluarga rohani kita, yaitu hubungan kita dengan orang-orang percaya lainnya, akan berlanjut sampai pada kekekalan. Keluarga rohani merupakan suatu kesatuan yang jauh lebih kuat, ikatan yang lebih tetap, ketimbang hubungan darah.

Manfaat-Manfaat Menjadi Bagian Keluarga Allah
Ketika kita dilahirkan secara rohani kedalam keluarga Allah, kita diberi beberapa hadiah hari kelahiran yang mengagumkan; nama keluarga, keserupaan dengan keluarga, hak-hak istimewa keluarga, hubungan akrab keluarga, dan warisan keluarga. Alkitab berkata, “jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. (Galatia 4:7b).”
Alkitab menyatakan, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19).” Itu berarti sebagai anak-anak Allah kita akan mendapatkan harta keluarga. Di bumi kita diberi “kekayaan kasih karunia-Nya . . . .kemurahan-Nya  . . . .kesabaran-Nya,  . . . . kemuliaan,  . .  hikmat,  . . . . kuasa, . . . . dan rahmat. Kekayaan dan warisan bagi anak-anak Allah meliputi;
1.      Kita akan bersama dengan Allah selamanya
2.      Kita akan diubah sepenuhnya menjadi sama seperti Kristus
3.      Kita akan dimerdekakan dari segala kesakitan, kematian dan penderitaan
4.      Kita akan diberi upah dan ditugaskan kembali dalam pelayanan
5.      Kita akan mendapat bagiana dalam kemuliaan Allah
Warisan yang luar biasa! Kita jauh lebiih kaya daripada yang kita sadari. Intinya kita dipersiapkan Allah, “untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu (I Petrus 1:4).” Ini berarti warisan kekal kita tidak ternilai, murni, tetap dan dillindungi. Tidak seorangpun yang bisa mengambilnya dari kita, tidak bisa dihancurkan oleh perang dan krisis ekonomi, atau oleh bencana alam. Warisan ini adalah sesuatu yang harus kita nanti-natikan dan yang untuknya seharusnya kita bekerja. Paulus berkata, ”Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya (Kolose 3:23,24).”
Hak Istimewa Terbesar Bagi Kehidupan
            Firman Tuhan berkata, “Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara (Ibrani 2:11).” Biarkan kebenaran yang yang luar biasa ini kita pahami. Kita adalah bagian dari keluarga Allah, karena Yesus menjadikan kita kudus, Allah bangga akan kita. Kata-kata Yesus tidak mungkin keliru, ” Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Matius 12:49-50).”
            Masuk dalam keluarga Allah merupakan kehormatan tertinggi dan hak istimewa terbesar yang pernah bisa kita terima. Tidak ada hal lain yang dapat menandinginya. Hiduplah sebagai keluarga Allah.

From: Warta Jemaat GEPKIM - Batu Aji Batam

No comments:

Post a Comment