Tuesday 30 March 2021

PEKERJA TUNTAS

 


1 Ptr 3:18 – 22;

17 Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.

18 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,

19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,

20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

     Melalui Teladan pengorbanan Kristus, kita diajarkan Firman Tuhan bahwa Kristus adalah Penabur kasih sejati yang tuntas mengerjakan bagian dan tanggung jawabNya.

1.     1. Mati Untuk segala dosa manusia ( Ay. 8)

“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh”

 2Kor 5:15

“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka”.

     Ini menunjukkan bahwa kalau kita menderita karena berbuat jahat, itu bertentangan dengan kepercayaan kita. Kristus menderita dan mati untuk membawa kita kepada Allah, dan ini tentu tidak menunjukkan bahwa kita boleh hidup jahat, tetapi sebaliknya menunjukkan bahwa kita harus hidup dan mati untuk Dia.

 

2.     2. Membuka jalan manusia berdosa kepada Allah (Ay.18)

Rom 5:2, “Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk   oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri  dan kita bermegah dalam pengharapan   akan menerima kemuliaan Allah.”

 Ibr 10:19-21:

19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

 

3.     3. Naik kesurga mempersiapkan tempat terindah bagi umat-Nya (Ay.22)

“yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.”

 Rom 8:34:

“Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?”


Amin.


Tuesday 23 March 2021

PEKERJA KRISTUS

 

Yohanes 21:15-19;

15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

           

PENDAHULUAN

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya:  "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya:

"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Sebagaimana Yesus membuat mujizat ketika pertama bersama dengan murid-muridNya, demikian pula halnya ketika Yesus menemui murid-muridNya setelah kebangkitanNya, yaitu setelah bersama Yesus mereka mendapatkan tangkapan ikan yang banyak. Yesus adalah Tuhan yang sama yang dahulu mereka kenal, Dia yang dahulu pernah mati namun bangkit kembali.

Pertemuan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya di sungai Tiberias supaya semakin memperdalam pengenalan murid-muridNya tentang maksud dan rencana Tuhan Yesus yang sebenarnya dan juga untuk semakin memahami pemanggilan mereka sebagai murid-murid Tuhan Yesus.

Sebelumnya, pada masa penderitaan Yesus, Petrus telah mengecewakan Tuhan Yesus dengan menyangkalNya sampai tiga kali. Sekarang, setelah kebangkitanNya Yesus menemuinya dengan bertanya sampai tiga kali “Apakah engkau mengasihi Aku?” Tentu ini adalah pukulan yang berat bagi Pertus, karena sebelumnya dia telah menyangkal pernyataan kesetiaannya sampai mati kepada Yesus.

Mempersiapkan murid-muridNya dalam misi pekabaran Injil tentu harus memiliki landasan dasar yang kuat, dan semua itu dimulai dari kesungguhan mereka mengasihi Yesus, sebagaimana Tuhan Yesus sudah memperlihatkan kasih yang sesungguhnya. Segala sesuatu yang kita perbuat untuk memuliakan Tuhan hanya dapat terjadi dari kasih kita kepada Tuhan.

Peneguhan panggilan Tuhan atas Petrus untuk mengerjakan tugas besar menjangkau, memelihara jiwa-jiwa bagi kemuliaan Kristus.

Sebagai Pekerja Kirstus ada berbagai fakta dan kerinduan Tuhan yang wajib di pahami:

1.     Melayani Tuhan harus dengan KASIH kepada Kristus (Yoh 21:15-17)

Tuhan Yesus 3X bertanya kepada Petrus akan kasihnya kepada Tuhan.

2.     Mengasihi Kristus adalah melayani Jiwa-jiwa (Yoh 21:15-17)

3.     Pekerja Kristus berarti siap menderita bagi Kristus (Yoh 21:18-19)

 

 

 

Tuesday 16 March 2021

PEKERJA KIRSTUS DIAKHIR ZAMAN Part 3

 Matius 10:5-8: 

5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,

6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

 

Banyak Tugas yang menanti anak-anak Tuhan/Jemaat yang sedang Bertumbuh dalam Kristus. Menabur kasih adalah ciri khas yang wajib melekat bagi tiap-tiap orang percaya. Sebagai Murid Kristus, mari kita kerjakan bagian kita untuk:

1.    1.  Mewartakan bahwa kerajaan sorga sudah dekat ( Ay. 7)

2.     2. Mengerjakan apa yang dikerjakan Kirstus;

 „Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta;   usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu     berikanlah pula dengan cuma-Cuma“.

 

Tuesday 9 March 2021

PEKERJA KRISTUS DIAKHIR ZAMAN Part 2



 Lukas 10:1-12: 

1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.

2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.

5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.

6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.

8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,

9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:

11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.

12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

     Menjadi Pekerja Kristus yang ikut berperan dalam membawa Kristus dan Kebenaran-Nya kepada jiwa-jiwa. Kita hidup di tengah dunia yang kejam, sebagaimana Yesus katakan: “Pergilah sesungguhnya aku mengutus kamu seperti anak domba ketengah-tengah serigala”. Dunia membutuhkan pekerja-pekerja akhir jaman yang mau bekerja dan menabur dalam kasih, untuk:

1.     1. Membawa Damai Sejahtera bagi Jiwa-jiwa (Luk 10:5)

“Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.”

     Apa maksud dari perkataan ini? Bangsa Yahudi biasa mengucapkan salam ketika mereka memasuki rumah, sama dengan bangsa-bangsa di timur tengah lainnya. Yesus yang adalah juga seorang  Yahudi juga tidak melarang adat itu, tetapi justru meminta murid-muridNya tetap melakukan adat tersebut. Mengapa? Mengucapkan kata damai sejahtera bagi rumah ini (shalom) setiap kali kita memasuki rumah, merupakan budaya yang baik. Murid-murid Tuhan juga harus membagikan damai sejahtera tersebut kepada setiap orang yang dijumpai, karena Tuhan mereka adalah Tuhan yang empunya damai sejahtera.

    Perhatikan bahwa bagian kita adalah mengucapkan salam kepada setiap tempat yang kita masuki. Alkitab dalam bahasa Inggris menerjemahkan rumah sebagai “house”, bukau “home”. Arti “house” ini adalah tempat dimana kita menghabiskan waktu untuk beraktivitas. Berbeda dengan “home” yang lebih bermakna kepada tempat tinggal. Apa artiinya? Jika kita mau jujur, kita cenderung lebih banyak menghabiskan waktu kita di kantor (bagi yang sudah bekerja), di sekolah atau kampus (bagi yang sedang sekolah atau kuliah), atau juga di gereja (bagi kita yang full time dalam pelayanan). Ini artinya bahwa dimanapun kita berada, baik di rumah, di kantor, di sekolah atau kampus, di gereja, atau dimanapun juga, kita harus membiasakan diri mengucapkan shalom sebagai kata-kata berkat.

    Ketika kita mengucapkan salam damai sejahtera (shalom), dan orang yang ada di situ menerima damai sejahtera tersebut, maka salam yang kita ucapkan itu akan tinggal di atasnya. Jika tidak, maka salam itu akan kembali kepada kita (ay. 6). Ini berarti bahwa setiap ucapan salam damai sejahtera yang kita ucapkan ketika kita akan memasuki suatu rumah, maka ucapan itu tidak akan kembali dengan sia-sia. Jika kita ditolak pun, maka damai sejahtera itu akan kembali kepada kita. Tetapi ketika salam kita itu diterima, maka damai sejahtera itu akan tinggal di atas orang yang menerima salam kita dan diatas tempat kita mengucapkan salam tersebut.

    Bukankah akan sangat dashyat apabila kita mengucapkan kata-kata salam damai sejahtera itu ke setiap tempat yang kita masuki? Bukankah akan sangat dashyat apabila kita memberkati kantor kita, sekolah kita, gereja kita, dan setiap tempat yang kita masuki dengan kata-kata shalom itu? Bayangkan jika kantor kita penuh dengan damai sejahtera dan berkat Tuhan karena setiap orang percaya mengucapkan kata shalom di kantor tersebut. Ingat bahwa ada kuasa perkataan dalam setiap apa yang kita ucapkan. Bukankah daripada kita mengucapkan kata-kata negatif, lebih baik kita mengucapkan kata-kata positif dan penuh berkat serta damai sejahtera?

 2Menyembuhkan Jiwa-Jiwa yang sakit. (Luk 10 :9)

"dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu". 

    Yesus memanggil dan mengutus murid-muridNya, kita semua, untuk saling menyembuhkan. Luka dan sakit tak terhindarkan dari hidup ini. Saling menyembuhkan adalah pilihan anggota Kerjaaan Allah untuk menghadirkan Allah yang menyembuhkan.


AMIN

 

 

 

Tuesday 2 March 2021

PEKERJA KRISTUS DIAKHIR ZAMAN Part 1



Lukas 10:1-12

1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.

2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.

5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.

6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.

8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,

9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:

11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.

12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

 

Dunia dimana kita tinggal hari-hari inipenuh dengan drama kehidupan. Banyak orang yang hanya focus kepada dirinya sendiri, kurang peduli dengan sesame, abai dengan Tuhan. Ditengah keadaan yang demikianpersoalan hidup manusia semakin beragam.

Banyak orang yang hidup dalam sakit hati, menderita dan berbagai keadaan lainnya. Intinya saat ini sunia butuh pekerja-pekrja Kristus untuk bekerja bagi kristus ditengah-tengah dunia ini, sebab tuaian banyak tetapi pekerja sedikit (Luk 10:2).

Inilah waktunya bagi orang percayayang bertumbuh dalam Kristus wajib ikut menabur dalam kasih dengan tidak hanya focus kepada dirinya sendiri, melainkan aktif dan proaktif menjawab panggilan dan menunaikan perintah Kristus. Ikut ambil bagian menabur dalam kasihdengan menjadi pekerja Kristus diakhir zaman ini, dengan cara:

1.    Siap ambil bagian dalam tugas mulia walau itu berat (Luk 10:3)

Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Dalam pengajaranNya, Yesus selalu menggunakan perumpamaan supaya pendengarNya gampang memahami setiap pengajaran yang disampaikanNya.

Suatu ketika Yesus mengutus tujuh puluh muridNya untuk mengabarkan Injil. Sebelum perjalanan dimulai Yesus menjelaskan hal-hal apa saja yang akan mereka lakukan dan alami selama perjalanan misi tersebut.

Dalam ayat yang ke 3 Yesus memulai dengan kata perintah “pergilah”.

 Kata perintah “pergilah” (Yun. hupagó) mengandung makna yang dalam, yaitu  “to lead away under someone’s authority” . 

Dari pengertian sederhana tersebut, pergi berarti berjalan melakukan pekerjaan misi dibawah otoritas Allah. Itulah sebabnya setelah kata perintah “pergilah” Yesus melanjutkan dengan kalimat “sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala”. Domba adalah binatang yang lemah dan tidak memiliki kekuatan, sementara serigala adalah binatang buas yang sangat ganas. Namun, ketika kawanan domba berada dalam lindungan gembala, kawanan domba tersebut akan aman, meskipun dikepung gerombolan serigala yang ganas.

Murid-murid Kristus digambarkan seperti domba-domba yang lemah, sementara roh dunia digambarkan seperti serigala. Sebagai murid Kristus kita akan aman ketika berada dalam lindungan Gembala kita yaitu Yesus Kristus. Kekuatan kita bukanlah berasal dari dalam diri kita, kekuatan kita berasal dari Kristus.

 

2.    Melangkah dengan iman kepada Kristus 9 (Luk 10:4).

Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.

Pundi-pundi, dalam BIMK Diterjemahkan sebagai dompet atau istilah umum seperti: “tempat uang”.

Bekal: yang dimaksud ialah kantong atau tas yang biasa dibawa oleh orang yang bepergian sebagai tempat perbekalan, jadi dalam konteks ini agaknya kurang cocok kalu diterjemahkan seperti BIMK Kantong sedekah.

Kasut atau “ sandal” yang terbuat dari bahan Kulit yang di kenakan untuk melindungi kaki (sepatu, BIMK). Yesus tidak melarang memakai “ sandal “ atau sepatu, tetapi yang di larang ialah membawa sepatu cadang atau tambahan.

 

Maksud dari seluruh perinta ini ialah agar mereka jangan membawa barang-barang atu pesediaan yang biasanya di nggap sangat penting dalam perjalanan. Mereka sepenuh nya harus bergantung pada pemeliharaan Allah.

Bagian ini dapat di terjemahkan menjadi:” Janganlah maembawa tempat uang, tas atau sandal tambahan.

Janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan: yang dilarang ialah memberi salam selama dalam perjalanan.

Maksudnya ialah bahwa mereka harus langsung pergi ke tujuan mereka dan jangan gara-gara memberi salam secara berlebihan, mereka terlambat atau terhalang sampai ke tujuan. Jadi ayat ini dapat diterjamahkan menjadi:

 

Janganlah membawa dompet atau tas tempat bekal atau pun sepatu. Janganlah biarkan dirimu terhalang ketika pergi ke tempat yang engkau tuju akibat memberi salam kepada orang-orang yang kau temui dalam perjalanan.

Tuesday 23 February 2021

BERTUMBUH DALAM KEBENARAN (Part 4)

 



 

Nats:  Ibrani 10:19-25

19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Jiwa akan dapat bertumbuh dalam kebenaran jika, memelihara dan menjaga iman tetap di dalam Kristus. Ayat 19-21, Iman yang bertumbuh adalah iman yang terpelihara dengan baik. Pemeliharaan Iman Kristen yang baik dengan cara:

1.     Memelihara Gaya Hidup yang suka beribadah dengan tulus Iklas (Ay. 22, 25)

Hati yang tulus ikhlas (ayat 22)

Tulus artinya sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas.  Kata tulus ini adalah orang percaya ketika menghadap Allah diharapkan dengan hati yang bersih, benar yang sungguh-sungguh keluar dari hati yang sudah dibersihkan dan sudah dibasuh dengan air yang murni yaitu oleh darah Yesus.

2.     Berpegang teguh pada Kirstus pengharapan sejatai (Ay. 23)

a.      Keyakinan iman yang teguh (ayat 22)

Keyakinan iman yang teguh mengandung arti tidak goyah, pasti, dan kokoh.  Yesus sebagai dasar iman orang percaya, dimana oleh darah-Nya kita dapat dengan berani menghadap Allah.  Memiliki kayakinan iman yang teguh memungkinkan untuk orang percaya mampu menghadapi segala bentuk tantangan dan cobaan.

b.       Pengharapan yang teguh (ayat 23)

Pengharapan yang teguh erat kaitannya dengan iman.  Seseorang akan berharap jika ia memiliki dasar keyakinan atau iman yang pasti.  Pengharapan yang teguh yang dimaksud adalah pengharapan yang bersandar kepada penubusan oleh darah Tuhan Yesus yang memberi hidup baru dan melayakkan kita masuk ke dalam tempat maha kudus serta menikmati kehidupan kekal bersama dengan Allah.  Hal ini merupakan dasar pengharapan yang harus dipertahankan oleh setiap orang percaya dalam menghadapi segala bentuk tantangan yang dapat mematahkan pengharapan kita.

 

3.     Hidup Peduli dengan sesama (Ay. 24).

a.       Saling memperhatikan

Saling memperhatikan yang dimaksud merupakan implementasi kasih Allah yang hidup dalam diri orang yang menghadap Allah dengan tidak menutup mata terhadap orang lain. 

Saling memperhatikan menunjukkan hubungan yang timbal balik atau terjadi tanggapan.  Pada tingkat ini, seseorang yang telah menghadap Allah akan terlebih dahulu menunjukkan hal-hal yang baik untuk dapat menolong orang lain sehingga hasilnya efektif.

b.      Saling mendorong dalam kasih

Saling mendorong dalam kasih lebih tepat dikatakan membangkitkan kasih, yaitu: mendorong kasih terus menerus sehingga membentuk sebuah rentetan kasih yang kuat dan berkuasa. 

Hal ini berarti ada sebuah strategi memanifestasikan kasih Allah kepada orang lain.  Ini bukan hal yang mudah, apalagi jika diperhadapkan kepada orang-orang yang memusuhi, membenci, menyakiti kita, dan lain-lain.

c.       Saling mendorong dalam pekerjaan baik

Orang Kristen dikenal dengan sifat kasihnya, yang tidak mau membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan membalasnya dengan mengasihinya, yang mau menolong orang meskipun itu adalah musuhnya, dan lain-lain. 

Perbuatan ini telah dilakukan dan dinilai indah atau baik dalam pemandangan orang. 

Hal inilah yang dimaksud dengan saling mendorong dalam pekerjaan baik, yaitu perbuatan yang telah dilakukan dinilai indah dan berkesan kepada orang lain dan terdorong untuk melakukan hal itu.

d.      Saling menasehati untuk tidak meninggalkan ibadah.

Ibadah merupakan sebuah kesempatan untuk menyembah Allah.  Dalam ibadah, kita tidak hanya menerima anugrah dan kasih Tuhan tetapi kita membagikannya kepada orang lain.  Ibadah akan menghasilkan pertumbuhan iman yang semakin mantap karena di dalamnya ada pengajaran tentang kebenaran dan kasih, bahkan lewat ibadah kita dapat menemukan karunia kita dan melatih karunia itu.  Itulah sebabnya penting bagi orang Kristen untuk saling menasehati sesama untuk tidak meninggalkan ibadah supaya tidak mengalami kerugian sebagaimana yang disebut di atas.  Penulis menggunakan menjelang hari Tuhan yang mendekat, menerangkan bahwa perbuatan kita akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Dia.

Penegasan:

Seseorang yang menghadap Allah akan mencerminkan sebuah tindakan peduli terhadap orang lain, yaitu dengan saling memperhatikan, Saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik, Saling mendorong dalam pekerjaan baik, dan Saling menasehati untuk tidak meninggalkan ibadah.

 

Tuesday 9 February 2021

MENIKMATI PERTOLONGAN TUHAN

 



1 Sam 7:1-12

 

1 Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.

2 Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.

3 Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."

4 Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN.

5 Lalu berkatalah Samuel: "Kumpulkanlah segenap orang Israel ke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN."

6 Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN." Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa.

7 Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang Israel. Serta didengar orang Israel demikian, maka ketakutanlah mereka terhadap orang Filistin.

8 Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu."

9 Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia.

10 Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.

11 Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa, mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet-Kar.

12 Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita."

 

Untuk kita dapat menikmati Pertolongan Tuhan atau lepas dari tangan musuh, ada 2 hal yang harus kita lakukan dari pembacaan FT ini:

1.     Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu  (1 Sam 7: 3).

Samuel menekankan prinsip alkitabiah bahwa apabila umat Allah berharap untuk menerima perlindungan dan pembebasan-Nya, mereka pertama-tama harus berbalik kepada-Nya dengan segenap hati dan membuang semua bentuk penyembahan berhala dan kompromi (bd. Rom 12:1-2; Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan g  yang hidup  yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah  oleh pembaharuan budimu,   sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak  Allah: apa yang baik, yang berkenan   kepada Allah dan yang sempurna.).

Semua orang yang dengan sungguh-sungguh ingin menyenangkan Allah dapat mengharapkan pemeliharaan, berkat, dan pembebasan Allah (bd. Kel 23:22; Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan  segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi   musuhmu, dan melawan lawanmu.)

 

Artinya :

Markus 41:30;

Kasihilah TUHAN, Allahmu, DENGAN SEGENAP HATImu dan DENGAN SEGENAP jiwamu dan DENGAN SEGENAP akal budimu dan DENGAN SEGENAP kekuatanmu.

 

 

 

 

 

2.     Tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya (1 sam 7:3)

 

A.   PENDAHULUAN

 

“Ibadah” sering diartikan sebagai “kebaktian” didalam gereja. Sebenarnya “ibadah” (ibrani = ‘abad) memiliki arti yang lebih dalam yaitu hidup dalam “pengabdian” kepada Tuhan melalui sikap, ucapan dan tindakan kita sehari-hari.

Hidup yang beribadah berarti hidup yang selalu berpusat pada TUHAN dan hanya menyembah TUHAN (bukan allah lain) termasuk ketika kita bekerja dan sedang kebaktian di gereja.

Yosua berkata: “Tetapi aku dan seisi rumahku, KAMI akan beribadah kepada TUHAN!” (Yos 24:15).

Kenapa dalam ayat itu ada kata KAMI?,

bukankah kata2 ‘AKU DAN SEISI RUMAHKU” sudah cukup? Kalau tidak ada kata KAMI, maka AKU DAN SEISI RUMAHKU bisa saja sama-sama “beribadah” tapi tidak “menyatu-unity” dalam ibadah.

TUHAN merindukan kita “beribadah” bukan hanya secara pribadi tetapi juga dalam kesatuan tubuh/keluarga/gereja TUHAN di dunia ini. Jadi yang beribadah bukan sekedar AKU dan SEISI RUMAHKU tapi KAMI beribadah (mengabdi) bersama-sama kepada TUHAN.

 

 

 

 

 

B. BERIBADAH HANYA KEPADA TUHAN

1️   Kenapa Beribadah Hanya Kepada Tuhan?

👉 Karena hanya Tuhan yang sanggup memberikan kita HIDUP (kediaman, makanan, dll) tanpa membuat kita ‘susah’ (karena Anugerah). Dan hal itu tidak bisa diberikan oleh Allah lain yang selalu membuat kita ‘susah’ (kutuk, dll).

✔️ Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya. “ (Yos 24:13)

2️   Prinsip Beribadah Kepada Tuhan

1. Beribadah dengan rasa takut pada TUHAN, tulus dan ikhlas (Yos 24:14; “Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.”).
👉 Sebagian orang “beribadah” dengan sembarangan termasuk ketika ada di gereja (datang terlambat, main HP, motivasi lain, dll).

2. Beribadah adalah sebuah PILIHAN HIDUP, pilih TUHAN atau allah lain selama hidup (Yos 24:15-16; “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!).

👉 Sebagian memilih TUHAN ketika ada di dalam gereja, namun memilih allah lain ketika ada di luar gereja (berdukun, dll).

3.    Beribadah adalah TANDA SYUKUR kita akan segala tuntunan dan kebaikan TUHAN selama ini (Yos 24:17-19; “Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui, TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita. "Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.).
👉 Sebagian orang ingat TUHAN saat BERSUSAH HATI, tapi lupa bersyukur saat BERSUKA HATI.

4.    Beribadah adalah sebuah KOMITMEN/PERJANJIAN untuk kita setia pada TUHAN dan tidak beralih ke allah lain (Yos 24:20-25; “Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu." Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah." Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!" Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel." Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan." Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.)


👉 Sebagian meninggalkan TUHAN dan beralih ke allah lain dengan berbagai motivasi (uang, jabatan, relasi, dll).