Tuesday 23 February 2021

BERTUMBUH DALAM KEBENARAN (Part 4)

 



 

Nats:  Ibrani 10:19-25

19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Jiwa akan dapat bertumbuh dalam kebenaran jika, memelihara dan menjaga iman tetap di dalam Kristus. Ayat 19-21, Iman yang bertumbuh adalah iman yang terpelihara dengan baik. Pemeliharaan Iman Kristen yang baik dengan cara:

1.     Memelihara Gaya Hidup yang suka beribadah dengan tulus Iklas (Ay. 22, 25)

Hati yang tulus ikhlas (ayat 22)

Tulus artinya sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas.  Kata tulus ini adalah orang percaya ketika menghadap Allah diharapkan dengan hati yang bersih, benar yang sungguh-sungguh keluar dari hati yang sudah dibersihkan dan sudah dibasuh dengan air yang murni yaitu oleh darah Yesus.

2.     Berpegang teguh pada Kirstus pengharapan sejatai (Ay. 23)

a.      Keyakinan iman yang teguh (ayat 22)

Keyakinan iman yang teguh mengandung arti tidak goyah, pasti, dan kokoh.  Yesus sebagai dasar iman orang percaya, dimana oleh darah-Nya kita dapat dengan berani menghadap Allah.  Memiliki kayakinan iman yang teguh memungkinkan untuk orang percaya mampu menghadapi segala bentuk tantangan dan cobaan.

b.       Pengharapan yang teguh (ayat 23)

Pengharapan yang teguh erat kaitannya dengan iman.  Seseorang akan berharap jika ia memiliki dasar keyakinan atau iman yang pasti.  Pengharapan yang teguh yang dimaksud adalah pengharapan yang bersandar kepada penubusan oleh darah Tuhan Yesus yang memberi hidup baru dan melayakkan kita masuk ke dalam tempat maha kudus serta menikmati kehidupan kekal bersama dengan Allah.  Hal ini merupakan dasar pengharapan yang harus dipertahankan oleh setiap orang percaya dalam menghadapi segala bentuk tantangan yang dapat mematahkan pengharapan kita.

 

3.     Hidup Peduli dengan sesama (Ay. 24).

a.       Saling memperhatikan

Saling memperhatikan yang dimaksud merupakan implementasi kasih Allah yang hidup dalam diri orang yang menghadap Allah dengan tidak menutup mata terhadap orang lain. 

Saling memperhatikan menunjukkan hubungan yang timbal balik atau terjadi tanggapan.  Pada tingkat ini, seseorang yang telah menghadap Allah akan terlebih dahulu menunjukkan hal-hal yang baik untuk dapat menolong orang lain sehingga hasilnya efektif.

b.      Saling mendorong dalam kasih

Saling mendorong dalam kasih lebih tepat dikatakan membangkitkan kasih, yaitu: mendorong kasih terus menerus sehingga membentuk sebuah rentetan kasih yang kuat dan berkuasa. 

Hal ini berarti ada sebuah strategi memanifestasikan kasih Allah kepada orang lain.  Ini bukan hal yang mudah, apalagi jika diperhadapkan kepada orang-orang yang memusuhi, membenci, menyakiti kita, dan lain-lain.

c.       Saling mendorong dalam pekerjaan baik

Orang Kristen dikenal dengan sifat kasihnya, yang tidak mau membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan membalasnya dengan mengasihinya, yang mau menolong orang meskipun itu adalah musuhnya, dan lain-lain. 

Perbuatan ini telah dilakukan dan dinilai indah atau baik dalam pemandangan orang. 

Hal inilah yang dimaksud dengan saling mendorong dalam pekerjaan baik, yaitu perbuatan yang telah dilakukan dinilai indah dan berkesan kepada orang lain dan terdorong untuk melakukan hal itu.

d.      Saling menasehati untuk tidak meninggalkan ibadah.

Ibadah merupakan sebuah kesempatan untuk menyembah Allah.  Dalam ibadah, kita tidak hanya menerima anugrah dan kasih Tuhan tetapi kita membagikannya kepada orang lain.  Ibadah akan menghasilkan pertumbuhan iman yang semakin mantap karena di dalamnya ada pengajaran tentang kebenaran dan kasih, bahkan lewat ibadah kita dapat menemukan karunia kita dan melatih karunia itu.  Itulah sebabnya penting bagi orang Kristen untuk saling menasehati sesama untuk tidak meninggalkan ibadah supaya tidak mengalami kerugian sebagaimana yang disebut di atas.  Penulis menggunakan menjelang hari Tuhan yang mendekat, menerangkan bahwa perbuatan kita akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Dia.

Penegasan:

Seseorang yang menghadap Allah akan mencerminkan sebuah tindakan peduli terhadap orang lain, yaitu dengan saling memperhatikan, Saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik, Saling mendorong dalam pekerjaan baik, dan Saling menasehati untuk tidak meninggalkan ibadah.

 

Tuesday 9 February 2021

MENIKMATI PERTOLONGAN TUHAN

 



1 Sam 7:1-12

 

1 Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.

2 Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.

3 Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."

4 Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN.

5 Lalu berkatalah Samuel: "Kumpulkanlah segenap orang Israel ke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN."

6 Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN." Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa.

7 Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang Israel. Serta didengar orang Israel demikian, maka ketakutanlah mereka terhadap orang Filistin.

8 Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu."

9 Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia.

10 Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.

11 Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa, mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet-Kar.

12 Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita."

 

Untuk kita dapat menikmati Pertolongan Tuhan atau lepas dari tangan musuh, ada 2 hal yang harus kita lakukan dari pembacaan FT ini:

1.     Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu  (1 Sam 7: 3).

Samuel menekankan prinsip alkitabiah bahwa apabila umat Allah berharap untuk menerima perlindungan dan pembebasan-Nya, mereka pertama-tama harus berbalik kepada-Nya dengan segenap hati dan membuang semua bentuk penyembahan berhala dan kompromi (bd. Rom 12:1-2; Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan g  yang hidup  yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah  oleh pembaharuan budimu,   sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak  Allah: apa yang baik, yang berkenan   kepada Allah dan yang sempurna.).

Semua orang yang dengan sungguh-sungguh ingin menyenangkan Allah dapat mengharapkan pemeliharaan, berkat, dan pembebasan Allah (bd. Kel 23:22; Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan  segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi   musuhmu, dan melawan lawanmu.)

 

Artinya :

Markus 41:30;

Kasihilah TUHAN, Allahmu, DENGAN SEGENAP HATImu dan DENGAN SEGENAP jiwamu dan DENGAN SEGENAP akal budimu dan DENGAN SEGENAP kekuatanmu.

 

 

 

 

 

2.     Tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya (1 sam 7:3)

 

A.   PENDAHULUAN

 

“Ibadah” sering diartikan sebagai “kebaktian” didalam gereja. Sebenarnya “ibadah” (ibrani = ‘abad) memiliki arti yang lebih dalam yaitu hidup dalam “pengabdian” kepada Tuhan melalui sikap, ucapan dan tindakan kita sehari-hari.

Hidup yang beribadah berarti hidup yang selalu berpusat pada TUHAN dan hanya menyembah TUHAN (bukan allah lain) termasuk ketika kita bekerja dan sedang kebaktian di gereja.

Yosua berkata: “Tetapi aku dan seisi rumahku, KAMI akan beribadah kepada TUHAN!” (Yos 24:15).

Kenapa dalam ayat itu ada kata KAMI?,

bukankah kata2 ‘AKU DAN SEISI RUMAHKU” sudah cukup? Kalau tidak ada kata KAMI, maka AKU DAN SEISI RUMAHKU bisa saja sama-sama “beribadah” tapi tidak “menyatu-unity” dalam ibadah.

TUHAN merindukan kita “beribadah” bukan hanya secara pribadi tetapi juga dalam kesatuan tubuh/keluarga/gereja TUHAN di dunia ini. Jadi yang beribadah bukan sekedar AKU dan SEISI RUMAHKU tapi KAMI beribadah (mengabdi) bersama-sama kepada TUHAN.

 

 

 

 

 

B. BERIBADAH HANYA KEPADA TUHAN

1️   Kenapa Beribadah Hanya Kepada Tuhan?

👉 Karena hanya Tuhan yang sanggup memberikan kita HIDUP (kediaman, makanan, dll) tanpa membuat kita ‘susah’ (karena Anugerah). Dan hal itu tidak bisa diberikan oleh Allah lain yang selalu membuat kita ‘susah’ (kutuk, dll).

✔️ Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya. “ (Yos 24:13)

2️   Prinsip Beribadah Kepada Tuhan

1. Beribadah dengan rasa takut pada TUHAN, tulus dan ikhlas (Yos 24:14; “Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.”).
👉 Sebagian orang “beribadah” dengan sembarangan termasuk ketika ada di gereja (datang terlambat, main HP, motivasi lain, dll).

2. Beribadah adalah sebuah PILIHAN HIDUP, pilih TUHAN atau allah lain selama hidup (Yos 24:15-16; “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!).

👉 Sebagian memilih TUHAN ketika ada di dalam gereja, namun memilih allah lain ketika ada di luar gereja (berdukun, dll).

3.    Beribadah adalah TANDA SYUKUR kita akan segala tuntunan dan kebaikan TUHAN selama ini (Yos 24:17-19; “Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui, TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita. "Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.).
👉 Sebagian orang ingat TUHAN saat BERSUSAH HATI, tapi lupa bersyukur saat BERSUKA HATI.

4.    Beribadah adalah sebuah KOMITMEN/PERJANJIAN untuk kita setia pada TUHAN dan tidak beralih ke allah lain (Yos 24:20-25; “Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu." Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah." Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!" Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel." Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan." Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.)


👉 Sebagian meninggalkan TUHAN dan beralih ke allah lain dengan berbagai motivasi (uang, jabatan, relasi, dll).

Bertumbuh Dalam Kebenaran (KPR 10: 1-48) Part 1

 


Belajar dari kisah kornelius. Mari kita pelajari dengan Baik kisah ini.

Untuk dapat bertumbuh dalam kebenaran bukan karena kekuatan ddan kesucian diri sendiri, melainkan anugrah Allah yang menyelamatkan. Hal yang perlu kita lakukan untuk ku=ita boleh bertumbuh dalam Kebenaran melalui nats ini adalah:


1.   1MENERIMA PENGAMPUNAN DARI TUHAN

 A. Bagaimana saya menerima pengampunan dari Tuhan?

A.    Apa itu pengampunan dan mengapa saya membutuhkannya?

Kata “MENGAMPUNI”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, didefinisikan sebagai "pembebasan dari tuntutan karena melakukan kesalahan atau kekeliruan."

Ketika kita bersalah terhadap seseorang, kita berusaha meminta pengampunan dari orang yang bersangkutan supaya relasi kita dengannya dapat dipulihkan kembali.

PENGAMPUNAN bukan diberikan karena seseorang pantas diampuni. Tidak seorang pun pantas diampuni. 

PENGAMPUNAN adalah tindakan kasih, kemurahan dan anugerah dari orang yang disakiti. PENGAMPUNAN adalah keputusan untuk tidak mendendam terhadap orang yang bersalah terhadap Anda.

ALKITAB memaparkan bahwa semua orang membutuhkan pengampunan dari Allah, krn semua manusia telah berdosa. Karena itu, di Pengkhotbah 7:20 dinyatakan, “Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!”

Dalam 1 Yohanes 1:8 kenyataan ini ditekankan, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.”

Semua dosa pada dasarnya adalah pemberontakan terhadap Allah (Mazmur 51:4).

Akibatnya, manusia sangat membutuhkan pengampunan dari Allah.

Jikalau dosa-dosa seseorang tidak diampuni, maka semua dari kita akan dihukum dalam kekekalan, sebagai konsekuensi atas dosa-dosa (Matius 25:46; Yohanes 3:36).

 

B. Bagaimana saya mendapatkannya kalau begitu?

Kita bersyukur bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Pemurah, rindu untuk mengampuni dosa-dosa kita.

2 Petrus 3:9 dikatakan, “Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

 Allah ingin mengampuni kita, maka Dia menyediakan pengampunan itu.

 Sebenarnya, satu-satunya hukuman yang adil untuk dosa-dosa manusia adalah kematian. Karena itu, Roma 6:23 menyatakan, “Sebab upah dosa ialah maut …” 

Kematian kekal adalah upah dari dosa-dosa kita. Allah dalam rencanaNya yang sempurna, datang berinkarnasi menjadi manusia sebagai Yesus Kristus (Yohanes 1: 1,14).

 Yesus mati di salib menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung : kematian.

Paulus karena itu menyatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Korintus 5:21).

 Yesus mati di salib untuk menggantikan kita menerima hukuman yang seharusnya kita terima. Sebagai Allah Putera, kematian Yesus menyediakan pengampunan dosa bagi seluruh dunia.

 1 Yohanes 2:2 diproklamirkan, “Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”

 Kebangkitan Yesus sekaligus memproklamirkan kemenanganNya atas dosa dan kematian (1 Korintus 15:1-28).

 Puji Tuhan, melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, apa yang dinyatakan dalam Roma 6:23 menjadi jelas, “…tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

 Pengampunan atas dosa-dosa kita tersedia hanya ketika kita beriman bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat Anda.

 Efesus 1:7 ditegaskan, “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”

 Yesus membayar hutang dosa kita supaya manusia bisa diampuni.

Satu-satunya yang perlu Anda lakukan adalah memohon pengampunan kepada Allah di dalam Yesus Kristus;

percaya bahwa Yesus sudah mati untuk membayar harga pengampunan, maka Bapa di surga akan mengampuni Anda.

 Yohanes 3:16-17 diwahyukan berita yang begitu indah, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”

 Pengampunan – semudah itu?

 Benar, semudah itu. Kita tidak dapat melakukan apa-apa untuk mendapatkan pengampunan.

 Kita tidak dapat membeli pengampunan dari Allah. Kita hanya dapat menerimanya; dengan iman, melalui anugerah dan kemurahan Allah.

  

2.     2..  MEMBUKA HATI UNTUK KARYA ROH KUDUS

 Ada 3 hal yang patut kita renungkan berkaitan dengan karya Roh Kudus dalam hidup kita:

 1 Roh Kudus menemani kita dalam menjalani kehidupan ini

 “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” (Yohanes 14:16-18)

 Satu hal yang sering kali manusia rasakan saat mengalami kesulitan, persoalan dan pergumulan adalah merasakan kesendirian, merasa ditinggalkan, merasa tidak ada seorang pun yang peduli dengan dirinya termasuk TUHAN. Itu sebabnya mereka berdoa: “TUHAN mengapa Engkau tega membiarkan aku mengatasi masalah ini sendirian???”.

 Kalau itu yang sedang Anda rasakan dan alami saat ini, sadarilah bahwa Anda tidak sendiri! Roh Kudus yang tinggal dalam hidup kita senantiasa menemani kita dalam menjalani kehidupan ini, bahkan di saat-saat yang paling sulit sekalipun.

 2 Roh Kudus memberikan penghiburan, nasehat dan bimbingan

 “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26)

 Sebagai PRIBADI yang senantiasa mendampingi dan menemani kita, ROH KUDUS bukanlah “sahabat yang sunyi” yang hanya sekedar mendampingi tanpa berbuat apa-apa. Tetapi DIA memberikan penghiburan yang membuat kita merasa aman dan tentram.

 Kata “Penghibur” dalam ayat Alkitab ini bukan diartikan sebagai “entertainer”, melainkan “comforter” (KJV) yang diterjemahkan dari bahasa Yunani παράκλητος (par-ak'-lay-tos) yang berarti pensyafaat, penasehat (konselor) yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan bagi kita.

 Kalau Anda ingin mengalami penghiburan, nasehat serta bimbingan Roh Kudus dalam hidupmu, bangunlah hubungan dengan-NYA, ijinkan DIA berbicara dan memberikan tuntunan dalam hidup kita.

 

3 Roh Kudus berdoa untuk kita kepada BAPA di Sorga

 “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” (Roma 8:26)

 Ada saatnya di mana persoalan, masalah dan pergumulan menekan hidup kita dengan sangat berat, dan itu membuat kita rasanya sulit untuk berdoa. Meskipun demikian jangan pernah berhenti berdoa, karena Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita, DIA berdoa untuk kita serta berdoa bersama-sama dengan kita kepada BAPA di Sorga.

AMIN...