Tuesday 23 February 2021

BERTUMBUH DALAM KEBENARAN (Part 4)

 



 

Nats:  Ibrani 10:19-25

19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Jiwa akan dapat bertumbuh dalam kebenaran jika, memelihara dan menjaga iman tetap di dalam Kristus. Ayat 19-21, Iman yang bertumbuh adalah iman yang terpelihara dengan baik. Pemeliharaan Iman Kristen yang baik dengan cara:

1.     Memelihara Gaya Hidup yang suka beribadah dengan tulus Iklas (Ay. 22, 25)

Hati yang tulus ikhlas (ayat 22)

Tulus artinya sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas.  Kata tulus ini adalah orang percaya ketika menghadap Allah diharapkan dengan hati yang bersih, benar yang sungguh-sungguh keluar dari hati yang sudah dibersihkan dan sudah dibasuh dengan air yang murni yaitu oleh darah Yesus.

2.     Berpegang teguh pada Kirstus pengharapan sejatai (Ay. 23)

a.      Keyakinan iman yang teguh (ayat 22)

Keyakinan iman yang teguh mengandung arti tidak goyah, pasti, dan kokoh.  Yesus sebagai dasar iman orang percaya, dimana oleh darah-Nya kita dapat dengan berani menghadap Allah.  Memiliki kayakinan iman yang teguh memungkinkan untuk orang percaya mampu menghadapi segala bentuk tantangan dan cobaan.

b.       Pengharapan yang teguh (ayat 23)

Pengharapan yang teguh erat kaitannya dengan iman.  Seseorang akan berharap jika ia memiliki dasar keyakinan atau iman yang pasti.  Pengharapan yang teguh yang dimaksud adalah pengharapan yang bersandar kepada penubusan oleh darah Tuhan Yesus yang memberi hidup baru dan melayakkan kita masuk ke dalam tempat maha kudus serta menikmati kehidupan kekal bersama dengan Allah.  Hal ini merupakan dasar pengharapan yang harus dipertahankan oleh setiap orang percaya dalam menghadapi segala bentuk tantangan yang dapat mematahkan pengharapan kita.

 

3.     Hidup Peduli dengan sesama (Ay. 24).

a.       Saling memperhatikan

Saling memperhatikan yang dimaksud merupakan implementasi kasih Allah yang hidup dalam diri orang yang menghadap Allah dengan tidak menutup mata terhadap orang lain. 

Saling memperhatikan menunjukkan hubungan yang timbal balik atau terjadi tanggapan.  Pada tingkat ini, seseorang yang telah menghadap Allah akan terlebih dahulu menunjukkan hal-hal yang baik untuk dapat menolong orang lain sehingga hasilnya efektif.

b.      Saling mendorong dalam kasih

Saling mendorong dalam kasih lebih tepat dikatakan membangkitkan kasih, yaitu: mendorong kasih terus menerus sehingga membentuk sebuah rentetan kasih yang kuat dan berkuasa. 

Hal ini berarti ada sebuah strategi memanifestasikan kasih Allah kepada orang lain.  Ini bukan hal yang mudah, apalagi jika diperhadapkan kepada orang-orang yang memusuhi, membenci, menyakiti kita, dan lain-lain.

c.       Saling mendorong dalam pekerjaan baik

Orang Kristen dikenal dengan sifat kasihnya, yang tidak mau membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan membalasnya dengan mengasihinya, yang mau menolong orang meskipun itu adalah musuhnya, dan lain-lain. 

Perbuatan ini telah dilakukan dan dinilai indah atau baik dalam pemandangan orang. 

Hal inilah yang dimaksud dengan saling mendorong dalam pekerjaan baik, yaitu perbuatan yang telah dilakukan dinilai indah dan berkesan kepada orang lain dan terdorong untuk melakukan hal itu.

d.      Saling menasehati untuk tidak meninggalkan ibadah.

Ibadah merupakan sebuah kesempatan untuk menyembah Allah.  Dalam ibadah, kita tidak hanya menerima anugrah dan kasih Tuhan tetapi kita membagikannya kepada orang lain.  Ibadah akan menghasilkan pertumbuhan iman yang semakin mantap karena di dalamnya ada pengajaran tentang kebenaran dan kasih, bahkan lewat ibadah kita dapat menemukan karunia kita dan melatih karunia itu.  Itulah sebabnya penting bagi orang Kristen untuk saling menasehati sesama untuk tidak meninggalkan ibadah supaya tidak mengalami kerugian sebagaimana yang disebut di atas.  Penulis menggunakan menjelang hari Tuhan yang mendekat, menerangkan bahwa perbuatan kita akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Dia.

Penegasan:

Seseorang yang menghadap Allah akan mencerminkan sebuah tindakan peduli terhadap orang lain, yaitu dengan saling memperhatikan, Saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik, Saling mendorong dalam pekerjaan baik, dan Saling menasehati untuk tidak meninggalkan ibadah.

 

No comments:

Post a Comment