Tuesday 1 February 2011

Meresponi Panggilan Allah Dengan Benar

Bacaan Alkitab: Keluaran 4 :1-17

Pendahuluan
Keluaran 4:1-17 bercerita tentang awal mula Allah memanggil Musa. Allah memiliki rencana yang luar biasa bagi Musa yaitu memilihnya untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Namun terlibat atau tidaknya Musa dalam rencana besar itu di tentukan oleh reaksi Musa ketika panggilan itu datang. Keluaran pasal 4 ini memaparkan tentang suatu terobosan yang terjadi dalam hidup Musa yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Dalam Firman Tuhan ini, kita akan belajar untuk melihat segala sesuatu yang sudah Tuhan berikan dalam kehidupan kita. Ketika Tuhan memanggil kita, Dia tahu bahwa kita memiliki kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana-Nya yang besar. Hanya saja, kita seringkali tidak dapat melihatnya. Ada beberapa hal penting yang bisa kita pelajari dari Keluaran pasal 4 ini, supaya ketika panggilan Tuhan itu datang, kita dapat merespon dengan benar sehingga kita dipakai dalam rencana Allah yang besar.

Jadi apa yang akan kita lakukan untuk kita dapat meresponi panggilan Allah dengan benar?, yaitu kita harus menyadari akan 3 hal ini, yaitu:

1. Menyadari Apa Yang Ada Pada Kita

Pelajaran pertama adalah kita sering tidak menyadari potensi apa yang ada di dalam diri kita. Tuhan memiliki rencana yang besar bagi kita, tetapi iblis tidak menginginkan rencana Allah ini terjadi dalam hidup kita. Karena itu iblis menipu kita dengan merusak gambar diri kita yang mennyebabkan  kita merasa tidak mampu. Kita di buatnya tidak bisa melihat potensi yang Tuhan sudah taruhkan di dalam kita. Hal ini terjadi pada Musa yang merasa tidak memiliki apapun yang membuatnya layak dipilih menjadi seorang pemimpin atas sebuah bangsa yang besar. Musa merasa  tidak bisa membuat Firaun maupun umat Allah percaya kepadanya. Lalu sahut musa: "bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: Tuhan tidak menampakan diri kepadamu!" (Kel 4:1). Dia  tidak yakin bangsa Israel mau mendengar dan percaya akan perkataannya, apalagi Firaun yang adalah pemimpin bangsa Mesir. Musa merasa bahwa bangsa Israel tidak mungkin mau dipimpinnya keluar dari perbudakan dan pergi ke tanah perjanjian .

Musa yang kemudian menjadi salah satu nabi terbesar yang pernah di catat di dalam Alkitabpun awalnya merasa tidak mampu menjawab panggilan Allah. Dia tidak menyadari ada kelebihan di dalam dirinyayang membuat Allah memilihnya. Namun sekalipun Musa merasa tidak mampu, Allah sanggup menjadikann hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tidak hanya itu, Musa juga merasa tidak pandai bicara. Lalu kata Musa kepada Tuhan: "ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirmanpun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah" (Kel 4:10).

Pada jaman sekarang, bisa dikatakan Musa itu bicaranya gagap. Dengan kondisi seperti itu, Musa merasa tidak akan bisa meyakinkan bangsa Israel dan Firaun. Musa sungguh menyadari hal itu sehingga dia mengungkapkan kelemahannya itu kepada Allah. Namun karena Allah melihat melampaui apa yang dapat dilihat oleh Musa, dan Allah tahu potensi yang Tuhan taruhkan di dalam Musa. "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati" (1 Sam 16:7).

Dari pengalaman Musa ini, kita bisa belajar bahwa jika Musa terus merasa bahwa tidak ada sesuatu yang istimewa di dalam dirinya yang bisa dipakai untuk membawa umat Allah keluar dari perbudakan Mesir, Musa tidak akan pernah mengalami hal-hal besar yang sudah direncanakan Allah bagi dirinya. Sejujurnya saya dapat simpulkan bahwa ketika panggilan Allah datang kepada Musa, sesungguhnya Musa dalam kondisi orang yang gagal. Mengapa saya simpulkan demikian, ya! jika kita membaca Keluaran pasal 2 disitu dijabarkan kodisi Musa yang dahulunya adalah seorang pangeran Mesir, statusnya berubah menjadi buronan raja Mesir karena dia membunuh seorang mandor Israel. dan dari segala kemewahan yang biasa dinikmatinya di istana Mesir, dia berubah menjadi hanya penggembala domba milik ayah mertuanya.

keadaan itu menurunkan kepercayaan dirinya. Dia merasa tidak ada lagi yang bisa dibanggakan  dari hidupnya. Dia merasa sudah gagal, sehingga dai berkata: "ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kau utus" (Kel 4:13). Jika Musa tidak menyadari bahwa Allah bisa menjadikan dia sebagai alat bagi rencana yang luar biasa, seumur hidupnya, Musa akan menjadi orang yang gagal. Namun sekalipun Musa merasa tidak mampu, Allah sendiri yang menguatkan hatinya. Musa bersedia patuh terhadap panggilan Allah. Dia mengijinkan Allah menuntun dirinya menjadi salah satu nabi terbesar dalam Alkitab.

Saat ini mungkin banyak diantara kita yang merasa tidak punya apapun yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah, apalagi untuk melakukan hal-hal besar, tetapi sadarilah bahwa rencana Tuha di dalam hidup anda sangat dasyat. Kita adalah bangsa terpilih, umat kepunyaan Allah sendiri. Rencana Tuhan adalah memakai hidup kita untuk menyatakan akemuliaan-Nya keseluruh dunia. Dia ingin menjadikan kita kepala, bukan ekor. Sesudah kita menyadari hal ini, baru Allah bisa bekerja di dalam hidup kita.

2. Menyadari Bahwa Kita Memiliki Suatu Potensi Yang Dapat Di Kembangkan.

Musa merasa tidak pandai bicara, tetapi dia memiliki tongkat, tangan, mulut dan Harun kakaknya yang diutus Tuhan untuk membantunya. Tongkat itu pada awalnya hanya di pakai untuk menggembalakan domba, tetapi Allah memakainya untuk menyatakan mukjizat-Nya. Contohnya: Mukjizat pertama adalah tongkat berubah menjadi ular. Orang berilmua dan ahli sihir Mesir memang juga melakukan hal yang sama, tetapi tongkat mereka di telan tongkat Musa. Lalu air sungai Nil berubah menjadi darah ketika tongkat musa di masukan kedalamnya. Juga laut Merah terbelah menjadi dua ketika musa mengangkat tongkatnya.
Tongkat itu adalah tongkat yang sama dengan yang dipakai Musa untuk menggembalakan domba. Ditangan Tuhan, tongkat itu dipakai untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Mulut Musa yang berat lidah juga di pakai oleh Allah. Urapan Allah menjadikan mulut Musa berkuasa, selain itu masih ada Harun yang dipakai Allah untuk menolong Musa.

Tuhan sudah menyediakan banyak hal dalam hidup kita untuk menyelesaikan masalah atau melakukan hal-hal berguna. Namun, kita sering tidak melihatnya. Adalah manusiawi jika kita tidak yakin terhadap potensi diri kita. Kuncinya adalah Iman. Ketika kita beriman kepada Allah, kita percaya kepada kuasa Allah sekalipun kita terbatas, Allah tidak terbatas, karena Allah adalah penjamin kita, tidak ada yang perlu kita takuti.

Potensi tidak hanya ada di dalam diri kita, tetapi juga bisa terus di kembangkan. Talenta yang kita miliki pada awalnya terasa tidak berarti. Itu wajar, karena saat itu talenta kita belum menghasilkan apa-apa. Namun Allah memberikan dalam diri kita talenta yang dapat berkembang. Jika kita terus menerus mengusahakannya dengan Iman, Ketaatan, dan Kesetiaan, talenta itu akan berkembang berlipat kali ganda.
Thomas Alfa Edison pernah berkata: "kalau kita melakukan semua yang dapat kita lakukan, kita akan benar-benar membuat diri kita tercengang. Penghambat kita untuk bisa berjalan dalam kemenangan adalah diri kita sendiri. Kita mencegah diri kita untuk melakukan apa yang dapat kita lakukan karena kita terlalu takut untuk mempercayai kemampuan kita sendiri."

3. Menyadari Bahwa Segala Yang Ada Pada Kita Mempunyai Tujuan Ilahi

Pada jaman kelahiran, Musa setiap bayi laki-laki yang dilahirkan oleh perempuan Ibrani terancam dibunuh atas titah Firaun. Namun,, bayi Musa berhasil lolos. Pada waktu itu di hanyutkan di sungai Nil, Musa ditemukan lalu diangkat anak oleh putri Firaun sehingga Musa bisa terus  hidup dan mendapat pendidikan kepemimpinan yang sangat baik. Kondisi ini bertujuan supaya Musa tahu bagaimana menjadi seorang pemimpin sehingga bisa memimpin umat Allah keluar dari perbudakan Mesir.

Lalu Allah membiarkan Musa menjadi seorang pelarian di padang gurun karena Allah ingin membentuk karakternya. Jika Musa tetap dibiarkan berada di posisinya sebagai pangeran, Musa tidak akan dapat memahami perasaan rakyat biasa. Oleh karena pernah menderita, Musa memiliki hati yang lembut terhadap bangsa Israel walaupun bangsa Isreal itu adalah bangsa yang tegar tengkuk dan keras kepala dan selalu menghina Musa namun Musa selalu bersyafaat bagi mereka. Jadi, jika tidak pernah mengalami penderitaan, Musa bisa saja menjadi pemimpin yang sewenang-wenang, seperti yang kita ketahui, dia membunuh orangMesir yang memukul orang Ibrani (Kel 2:12). Sekalipun cerdas, tetapi jika hati Musa tidak lembut, Allah tidak dapat memakai dia. Musa bahkan bisa menjadi berbahaya karena kecerdasan yang dia miliki. Jadi penderitaan membentuk karakter Musa menjadi baik.

Juga segala berkat dan anugerah yang Tuhan berikan dalam hidup kita memiliki tujuan ilahi, misalnya: Ester diangkat menjadi ratu karena Tuhan memiliki tujuan supaya Ester dapat memanfaatkan kedudukannya untuk menyelamatkan bangsanya (Ester 4: 2-14). Jadi kalau kita di beri kepandaian, kedudukan, kesempatan, atau kekayaan semuanya itu mempunyai tujuan ilahi. Sadarilah bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah dari Tuhan. Segala sesuatu yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita juga memiliki tujuan ilahi. Contohnya Yusuf dan Daud dibiarkan Tuhan mengalami proses yang sangat berat karena Tuhan ingin Yusuf dan Daud menjadi pemimpin-pemimpin yang baik. Jadi ada tujuan Allah dalam segala proses dan pembentukan yang terjadi dalam hidup kita, yaitu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28) dan segala rencana Allah indah pada waktunya.

Kesimpulan

Jadi untuk dapat meresponi panggilan Allah dengan benar, kita harus sadar akan tiga hal yaitu: sadar bahwa Tuhan menaruh potensi didalam setiap kita dan juga sadar bahwa potensi yang Tuhan taruh di dalam kita itu dapat berkembang serta sadar bawa segala sesuatu yang ada pada kita dan yang terjadi didalam hidup kita mempunyai tujuan ilahi.
Amin.

Khotbah Ibadah Raya
GEPKIM - Sei Lekop - Batu Aji
Jemaat Hosanah
By: Maria Manihuruk












 






2 comments:

  1. salam sejahtera kawan.. Ternyata juga seorang blogger baruyah. Wellcome...

    ReplyDelete
  2. Makasih komentarnya ito.... minta tolong bantuannya untuk mengajari saya lebih mengetahui bagaimana membuat blog saya ini lebih bagus lagi...GBU

    ReplyDelete