Thursday 3 February 2011

KETIKA GEREJA BERDOA

“Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani. Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama”. (KPR 4:31).
Kita harus sadari bahwa salah satu kekuatan besar gereja dari dahulu sampai sekarang adalah doa. Kekuatan gereja tidak ada pada manusia, juga pada hal-hal yang ada di dunia ini, tetapi kekuatan gereja ada pada Allah, dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. Karena itu gereja harus berdoa. Karena dengan berdoalah maka jawaban dari Allah kita dapatkan. “jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (Matius 6:8).
Dalam menghadapi  tantangan, aniaya, dan berbagai kesukaran karena nama Yesus. Gereja mula-mula menghadapinya dengan “DOA”. Senjata mereka yang paling ampuh namanya “DOA”. Doa mereka didasari pada keyakinan bahwa Allah yang mereka sembah memiliki segala kuasa, mampu mengatur segala sesuatu, mampu menyelesaikan setiap problema dan persoalan, sanggup menyembuhkan segala macam penyakit dan kelemahan, mampu mengatur segala sesuatu dan menolong mereka yang berseru memanggil namaNya.
Doa orang benar besar kuasanya, itulah yang nyata dalam kehidupan rohani dalam gereja mula-mula. Dan apa yang mereka imani di dalam doa terjadi. “dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani” (KPR 4: 31). Demikian juga hendaknya gereja di jaman sekarang, khususnya gereja di Indonesia seperti sekarang ini, yang tidak bedanya dengan gereja mula-mula menghadapi aniaya dan berbagai macam persoalan dan kesukaran. Doalah yang akan menghadirkan kuasa Allah dalam memulihakn gereja dan bangsa kita serta dunia ini. Salah satu cirri dari gereja Yesus Kristus yang hidup adalah “DOA”. Mengapa? Apakah yang terjadi jika gereja berdoa?
1.      Jika Gereja Berdoa Ada Jawaban Dari Allah
Dikala gereja mula-mula berdoa, jawaban dari Allah hadir dan kedua hamba Tuhan, Petrus dan Yohanes dilepaskan dari penjara. Mereka tidak mengadakan konfrensi dan membahas bagaimana caranya supaya para rasul itu di tengkap lagi dalam memberitakan Injil. Apa yang mereka laukan? Mereka berdoa!
Jika kita berdoa, Allah akan membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang sama yang menolong para rasul dan hamba-hambanya yang berdoa dalam nama Tuhan Yesus, sebagaimana telah disaksikan Alkitab. Jika Ia mendengar doa umat-Nya dahulu, Ia juga mendengar doa umat-Nya sekarang, dan juga dimasa yang akan datang. Itulah sebabnya di dalam segala keadaan, dalam segala masalah dan persoalan, penyakit dan berbagai kesusahan, jangan takut, setiap persoalan ada jawaban yang pasti. Dan jawaban itu ada di dalam Tuhan Yesus Kristus, dan itu terjadi ketika umat-Nya datang berdoa.
2.      Jika Gereja Berdoa Pintu Pekabaran Injil Terbuka Lebar.
Kepada jemaat di Tesalonika, rasul Paulus mengatakan demikian: “kiranya Dia, Allah Bapa kita dan Yesus Kristus Tuhan kita membuka kami jalan kepadamu” ( 1 Tes 3:11).   Ungkapan yang member kepada kita gambaran bahwa jika Tuhan tidak membukakan kita jalan, maka pintu-pintu pelayanan  tertutup bagi kita. Karena itu sebagai umat Tuhan selagi ada kesempatan pada kita manfaatkanlah kesempatan tersebut dengan baik, yakni dengan “berdoa”. “Karena itu selagi ada kesempatan  bagi kita marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman” (Galatia 6:10). Betapa pentingnya sebagai gereja Tuhan untuk berdoa, dan seharusnya sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk menopang hamba-hamba Tuhan di dalam pelayanan doa. Sehingga pintu-pintu yang selama ini tertutup akan terbuka.
3.       Jika Kita Berdoa Para Rasul Di Berikan Keberanian Untuk Memberitakan Injil
Memberitakan Injil menjadi keharusan dan kewajiban orang percaya khususnya ditengah kota dan bangsa kita, pemberitaan Injil sering terhambat oleh ancaman dari pihak-pihak tertentu. Dalam kondisi saat ini, pemberitaan Injil memerlukan keberanian. Disamping hambatan dan tantangan dari luar, salah satu hambatan dari dalam di dalam memberitakan Injil adalah “rasa malu” itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata: “Sebab barang siapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah tengah angkatan yang tidak setia  dan berdosa ini, Anak manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, di iringi malaikat-malaikat kudus” (Markus 8:38). Keberanian untuk memberitakan Injil harus diminta kepada Tuhan. “Tetapi   sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di FIlipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat” ( 1 Tesalonika 2:2).
            Saatnya bagi kita untuk ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan lebih dan lebih lagi, tanggung jawab sebagai gereja harus kita respon sekarang juga. Karena itu mulailah menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa berdoa.

God Bless Us
Mari kita menjadi pendoa-pendoa bagi kota, bangsa dan suku bangsa kita.

No comments:

Post a Comment