Tuesday 9 March 2021

PEKERJA KRISTUS DIAKHIR ZAMAN Part 2



 Lukas 10:1-12: 

1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.

2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.

5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.

6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.

8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,

9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:

11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.

12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

     Menjadi Pekerja Kristus yang ikut berperan dalam membawa Kristus dan Kebenaran-Nya kepada jiwa-jiwa. Kita hidup di tengah dunia yang kejam, sebagaimana Yesus katakan: “Pergilah sesungguhnya aku mengutus kamu seperti anak domba ketengah-tengah serigala”. Dunia membutuhkan pekerja-pekerja akhir jaman yang mau bekerja dan menabur dalam kasih, untuk:

1.     1. Membawa Damai Sejahtera bagi Jiwa-jiwa (Luk 10:5)

“Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.”

     Apa maksud dari perkataan ini? Bangsa Yahudi biasa mengucapkan salam ketika mereka memasuki rumah, sama dengan bangsa-bangsa di timur tengah lainnya. Yesus yang adalah juga seorang  Yahudi juga tidak melarang adat itu, tetapi justru meminta murid-muridNya tetap melakukan adat tersebut. Mengapa? Mengucapkan kata damai sejahtera bagi rumah ini (shalom) setiap kali kita memasuki rumah, merupakan budaya yang baik. Murid-murid Tuhan juga harus membagikan damai sejahtera tersebut kepada setiap orang yang dijumpai, karena Tuhan mereka adalah Tuhan yang empunya damai sejahtera.

    Perhatikan bahwa bagian kita adalah mengucapkan salam kepada setiap tempat yang kita masuki. Alkitab dalam bahasa Inggris menerjemahkan rumah sebagai “house”, bukau “home”. Arti “house” ini adalah tempat dimana kita menghabiskan waktu untuk beraktivitas. Berbeda dengan “home” yang lebih bermakna kepada tempat tinggal. Apa artiinya? Jika kita mau jujur, kita cenderung lebih banyak menghabiskan waktu kita di kantor (bagi yang sudah bekerja), di sekolah atau kampus (bagi yang sedang sekolah atau kuliah), atau juga di gereja (bagi kita yang full time dalam pelayanan). Ini artinya bahwa dimanapun kita berada, baik di rumah, di kantor, di sekolah atau kampus, di gereja, atau dimanapun juga, kita harus membiasakan diri mengucapkan shalom sebagai kata-kata berkat.

    Ketika kita mengucapkan salam damai sejahtera (shalom), dan orang yang ada di situ menerima damai sejahtera tersebut, maka salam yang kita ucapkan itu akan tinggal di atasnya. Jika tidak, maka salam itu akan kembali kepada kita (ay. 6). Ini berarti bahwa setiap ucapan salam damai sejahtera yang kita ucapkan ketika kita akan memasuki suatu rumah, maka ucapan itu tidak akan kembali dengan sia-sia. Jika kita ditolak pun, maka damai sejahtera itu akan kembali kepada kita. Tetapi ketika salam kita itu diterima, maka damai sejahtera itu akan tinggal di atas orang yang menerima salam kita dan diatas tempat kita mengucapkan salam tersebut.

    Bukankah akan sangat dashyat apabila kita mengucapkan kata-kata salam damai sejahtera itu ke setiap tempat yang kita masuki? Bukankah akan sangat dashyat apabila kita memberkati kantor kita, sekolah kita, gereja kita, dan setiap tempat yang kita masuki dengan kata-kata shalom itu? Bayangkan jika kantor kita penuh dengan damai sejahtera dan berkat Tuhan karena setiap orang percaya mengucapkan kata shalom di kantor tersebut. Ingat bahwa ada kuasa perkataan dalam setiap apa yang kita ucapkan. Bukankah daripada kita mengucapkan kata-kata negatif, lebih baik kita mengucapkan kata-kata positif dan penuh berkat serta damai sejahtera?

 2Menyembuhkan Jiwa-Jiwa yang sakit. (Luk 10 :9)

"dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu". 

    Yesus memanggil dan mengutus murid-muridNya, kita semua, untuk saling menyembuhkan. Luka dan sakit tak terhindarkan dari hidup ini. Saling menyembuhkan adalah pilihan anggota Kerjaaan Allah untuk menghadirkan Allah yang menyembuhkan.


AMIN

 

 

 

No comments:

Post a Comment