Friday, 20 May 2011

KEBAHAGIAAN YANG SEBENARNYA


Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu. (Mat 5:2-12).
Ketika anda menderita kerugian besar dalam usaha anda, apakah anda merasa bersukacita? Kehidupan manusia belum tentu selalu merasa bahagia. Oleh karenanya, kita perlu belajar apakah kebahagiaan yang sebenarnya itu. Apa maksud Tuhan tentang kebahagiaan orang beriman pada masa kini? Jika membaca nats diatas, kita bias menemukan orang-orang berbahagia yang dibicarakan Tuhan Yesus.
Melihat orang-orang berbahagia yang dimaksudkan Tuhan Yesus, kita dapat menggolongkan bahwa orang-orang berbahagia adalah:
1.      1. Orang yang menyatakan kebenaran.
Orang yang miskin dihadapan Allah (ay.3), orang yang berduka cita (ay.4), orang yang lapar dan haus akan kebenaran (ay.6), orang suci hatinya (ay.8), orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran (ay.10-12). Mereka ini adalah orang yang mengalami kesusahan karena melakukan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.
2.    2.   Orang yang damai dengan orang lain
Orang yang lemah lembut (ay.5), orang yang murah hatinya (ay.7), orang yang membawa damai (ay.9). mereka adalah orang-orang yang mementingkan keadaan orang lain.
3.     3.  Orang yang berjuang mengahdapi diri sendiri.
Orang yang miskin dihadapan Allah (ay.3), orang berduka cita (ay.4), orang yang lemah lembut (ay.5), orang yang lapar dan haus akan kebenaran (ay.6), orang yang murah hatinya (ay.8), orang yang membawa damai (ay.9), orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran (ay.10-12). Mereka bukan bermasalah dengan kesalahan etika tetapi merendahkan diriuntuk menjadi lebih benar.
Dari pengertian tersebut, kita perlu tahu bahwa ada dua macam kebahagiaan yang sebenarnya: yang pertama yaitu mendapat hak kekekalan yang artinya adalah empunya kerajaan Sorga (ay.3,10) dan hak kekekalan ini bukan diberikan kepada semua orang, melainkan kepada orang yang mencari kebenaran, orang yang damai dengan orang lain, orang yang berjuang menghadapi diri sendiri. Dan orang yang memiliki hak kekekalan ini tidak akan takut dengan urusan apapun didunia ini.
Dan yang kedua adalah mendapat penghargaan, yaitu mereka dihibur (ay.4), memiliki bumi (ay.5), dipuaskan (ay.6), beroleh kemurahan (ay.7), dan upahnya besar disorga (ay.11). Mereka yang mencari kebenaran, damai dengan orang lain, dan berjuang menghadapi diri sendiri akan memperoleh penghargaan dari Tuhan. Dan orang yang mendapat penghargaan dari Tuhan tidak merasa malu dihadapan siapapun juga.
Yesus berbicara tentang kebahagiaan dari segi rohani akan tetapi hal ini tidak lepas dari segi materi juga. Materi ini bukan hanya dimiliki disurga, melainkan dalam seluruh kehidupan baik bumi maupun disurga. Itulah sebabnya kebahagiaan yang sebenarnya artinya Kekekalan dan Penghargaan karena kita yang percaya kepada Tuhan Yesus sudah di tentukan untuk memperoleh kebahagiaan yang sebenarnya, kita harus selalu melakukan hal-hal yang mulia yaitu: Mengerti maksud Tuhan lebih mendalam setiap saat sehingga perlu adanya saat teduh dan menikmati kebahagiaan yang disediakan Tuhan yaitu hak kekekalan dan penghargaan.  

No comments:

Post a Comment