Thursday 18 November 2010

BERJALAN DENGAN IMAN

“Sebab Hidup Kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat” – 2 Kor 5:7.
‘KeKristenan dimulai dari iman. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11: 1).
            Iman membuka pintu kepada suatu hubungan yang luar biasa dengan Allah yang hidup dan Maha kuasa. Pahlawan-pahlawan iman adalah mereka yang memiliki hubungan yang akrab dan karib dengan allah. Bagi mereka Allah adalah segalanya. Allah adalah taruhan hidup mereka. Allah adalah kekuatan mereka, sukacita, penghiburan, jalan keluar dan penolong bagi mereka. Sebagaimana dinyatakan Firman-Nya; “aku melayangkan mataku kegunung-gunung; dari manakah dating pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. (Maz 121:1-2).
            Para saksi iman tidak melihat Allah sebagai penyebab masalah yang dihadapi. Tetapi pembawa berkat. Mereka tidak mempersoalkna masalah tetapi meningkatkan iman mereka dalam menangani masalah yang di hadapi. Jika kita pelajari keseluruhan mengenai pahlawan-pahlawan iman dalam ibrani pasal 11, maka ada satu hal yang sama pada mereka. “mereka berjalan dengan iman dan bukan dengan pengelihatan”. Hal yang demikian jugalah yang perlu kita hadapi dan jalani masa kini.
            Untuk berjalan dengan iman menuntut beberapa langkah penting yang harus di tempuh, yakni:
1.     Berjalan dengan iman, berarti siap menanggung resiko.
Pahlawan-pahlawan iman adalah mereka yang siap menanggung resiko. Diantaranya, Abraham “bapa orang beriman” meninggalkan urkasdim tanpa tahu kemana harus pergi (Kej 12:1-9). Orang tua Musa menyembunyikan Musa selama tiga bulan. “karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja”. (Ibrani 11:23).
Sadrak, Mesakh, Abednego tanpa takut nyala api yang dipanaskan tujuh kali lipat (Daniel 3:16-18). Daniel tanpa takut akan terkaman singa lapar yang melawam perintah rajauntuk berdoa kepada Tuhan (Daniel 6:16-18). Penderitaan, siksaan, bahkan maut dan kematian adalah resiko yang mesti dihadapi orang beriman. Tiap-tiap orang berani menghadapi segala resiko demikian demi mempertahankan iman kepada Kristus Yesus merupakan pahlawan iman. Dan baginya telah tersedia mahkota kehidupan sebaimana telah dijanjikan Tuhan atas setiap orang yang tahan uji. “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia”. (Yakobus 1:12).
      Penderitaan dan kesulitan apapun yang harus dihadapi, jangna pernah menyerah, dan tetap berdiri teguh dalam iman dan kepercayaan kepada Kristus Yesus kita. Sebab dibalik setiap resiko yang dihadapi dalam mempertahankan iman kepada Allah, tersedia berkat-berkat Tuhan yang tiada ternilai. Dan “apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah di dengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul dalam hati manusia; semua yang disediakan allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Kor 2:9).
2.     Berjalan dengan iman, berarti taat pada janji-janji Allah.
Iman berasal dari janji Allah, sebagaimana dikatakan; “jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17). Ditopang oleh janji-Nya, “setiap orang yang mendengar perkataanku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya diatas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan diatas batu” (Matius 7: 24-25).Hari ini setiap umat Allah yang rindu menikmati janji Tuhan digenapi atasnya,  harus dimulai dengan ketaatan penuh kepada janji Firman Allah tanpa perlu banyak pertimbangan duniawi.
3.     Berjalan dengan iman, berarti pandangan hanya tertuju kepada Allah.
Artinya, percaya penuh bahwa pertolongan kita hanya datanynya  dari Allah yang sanggup menyelesaikan masalah kita. Dengan berkata bahwa: “Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi” (Maz 121:1-2). Kita tidak ragu sedikitpun, dan tidak mencari pertolongan diluar Allah. Iman kita yang menyelesaikan masalah, bukan kekuatan manusia atau hal-hal lainnya.
            Ketika persoalan datan menerpa pandangan mata rohani tetap tertuju kepada Yesus. Tidak ada waktu memandang kepada pribadi lain kecuali Tuhan Yesus Kristus, sandaran iman yang sejati. Fokus dan tujuan hidup adalah Tuhan Yesus Kristus, dengan demikian kemenangan dan keberhasilan akan mengiringi langkah kehidupan kita.
            Jika saat ini saudara/I belum percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus Kristus, mesias yang hidup, ! renungkanlah dan jawablah pertanyaan berikut: “adakah pribadi yang ajaib, berkuasa, mulia, agung, besar, dan lebih hebat dan kuat dari apapun juga kecuali
Allah?????

From: Warta Jemaat GEPKIM- Batu aji-Batam
            Edisi: 07 November 2010

No comments:

Post a Comment